SEJARAH GPIB IMMANUEL

1. Pengenalan Sejarah

PILAR PERSATUAN UMAT PROTESTAN DI BATAVIA

 

Gereja Immanuel sebagai salah satu gereja tertua di Indonesia, menjadi pilar penting di dalam sejarah perkembangan agama Kristen Protestan terutama pada masa pemerintahan Hindia Belanda di abad ke-19.

 

image description

 

Gereja Immanuel juga telah resmi ditetapkan sebagai Cagar Budaya oleh Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan SK Pemerintah no. 475 tahun 1993 yang berisi tentang penetapan bangunan & situs Cagar Budaya di wilayah Jakarta.

 

 

2. Kronologi Pembangunan Gereja

 

Awal berdiri Gereja Immanuel dimulai ketika umat Reformed dan Lutheran bersepakat untuk membangun Gereja yang layak dan dapat digunakan untuk peribadatan secara bersama-sama. Sehingga mereka mengumpulkan dana sebesar 10.000 Gulden dan merekrut J.H. Horst sebagai perancang pembangunan. Namun karena dana pembangunan masih belum cukup, akhirnya mereka mengajukan permohonan bantuan dana kepada Pemerintah Belanda yang saat itu masih berkuasa atas wilayah Hindia-Belanda.

 

  1. Permohonan pembangunan Gereja disetujui Pemerintah

  2. Pemilihan lokasi Weltevreden untuk Membangun Gereja

     

    image description

     

    disebabkan oleh perpindahan besar-besaran lokasi kantor pemerintah Belanda di Batavia ke Weltevreden yang sebelumnya diinisiasi oleh Gubernur Jenderal Daendels (1762 - 1818)

  3. Peletakan Batu Pertama Gereja dilakukan.

  4. Pembangunan berhasil diselesaikan & Gereja dapat diresmikan.

  5. Gereja tersebut dinamakan:

    "Willemskerk (Gereja Willem)"

     

    image description

     

    Hal ini dilakukan sebagai penghormatan kepada Raja Belanda Willem I (1772 - 1843) yang sangat mensponsori pembangunan gereja dan menginginkan persatuan antarumat Protestan di Batavia, sebagai simbol toleransi, persaudaraan dan kesamaan kedudukan.

  6. Jepang datang menjajah Indonesia menggantikan Belanda.

  7. Willemskerk dikuasai oleh tantara Jepang dan nama Gereja diganti menjadi

     

    "Kuil Churei-Do"

     

    Oleh tentara Jepang, gereja tidak difungsikan untuk ibadah, namun untuk menyimpan abu jenazah dari tantara mereka yang telah gugur.

  8. Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan.

  9. Perubahan Nama Willemskerk.

    Jemaat melakukan Ibadah Syukur awal berdirinya GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) di Willemskerk pada hari Minggu, 31 Oktober. Selanjutnya, nama Willemskerk secara resmi diubah menjadi:

     

    "Gereja Immanuel"

  10. Gereja Immanuel secara resmi ditetapkan sebagai situs Cagar Budaya berdasarkan SK Pemerintah No.475 Tahun 1993.

  11. Program Revitalisasi bangunan bersejarah an objek vital oleh Pemerintah DKI Jakarta.

    Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dengan pertimbangan dari Tim Sidang Pemugaran telah menerbitkan Surat Rekomendasi Pemugaran Nomor 2109/-1.853.15 tanggal 21 April 2021 kepada pihak Gereja Imamnuel Jakarta terkait Rencana Pekerjaan Revitalisasi Arsitektur & Lansekap Gereja Immanuel.

     

    Penerbitan Surat Rekomendasi Pemugaran sendiri merupakan bagian dari upaya perlindungan bagi Bangunan Cagar Budaya, Diduga Cagar Budaya, ataupun bangunan yang berada di kawasan pemugaran agar setiap proses pemugarannya tetap sesuai dengan kaidah-kadiah pelestarian.